bisnis internet

Sabtu, 15 Mei 2010

KISAH INSPIRATIF

Belajar dari semut
Suatu ketika seorang anak kecil beserta ibunya sedang berekreasi di taman. Mereka mengeluarkan perbekalan makanannya dan duduk di atas rerumputan hijau. Beberapa saat kemudian, sang anak memalingkan pandangannya kepada sekelompok semut yang berbaris rapi sembari mengangkat makanannya bersama-sama. Kemudian sang anak bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa semut-semut ini bisa berbaris dengan rapi dan teratur?“, tanya sang anak. Kemudian sang Ibu menjawab, “Mereka berbaris dengan rapi untuk membawa dan menikmati makanannya bersama-sama..“
Pada hakikatnya solidaritas dan kepercayaan timbul dari sebuah pengorbanan untuk mencapai tujuan bersama.

Katak dalam tempurung
Ada seekor katak kecil yang sepanjang hidupnya berada di dalam tempurung. Suatu ketika, tempurung itu terbalik dan sang katak terbebas. Dia pun melompat kegirangan dengan bebas tak tentu arah. Kemudian dia bertemu dengan katak lain. Dia pun terheran karena melihat katak seukurannya tersebut dapat melompat lebih tinggi dan jauh darinya. Katak kecil ini bertanya pada katak yang dijumpainya tersebut akan rahasia lompatannya. “Apa yang membuatmu bisa melompat tinggi dan sejauh itu?“, tanya sang katak kecil. “Apa maksudmu kawan? Semua katak pasti bisa melakukannya!!!“, jawab sang katak menanggapi.
Suatu karya yang dihasilkan dipengaruhi oleh lingkungan dimana kita melakukan proses untuk berpikir.

Anjing di telaga
Seekor anjing yang membawa tulang di mulutnya menepi ke sebuah telaga. Ketika dia melihat ke permukaan telaga tersebut, dia melihat anjing lain yang juga membawa tulang di mulutnya. Dia coba bertanya kepada anjing tersebut namun tidak dijawab. Bahkan anjing tersebut mengikuti gerakan dirinya. Akhirnya sang anjing pun mulai marah dan berpikir bahwa anjing itu menantang dirinya. Dia pun juga ingin merebut tulang yang dimiliki anjing tersebut. Akhirnya dalam sekejap dia pun menyerang dan tanpa diduga anjing itupun tenggelam.
Kesalahan dalam menilai diri akan mengakibatkan kita tenggelam dalam telaga hidup.

Sang monyet dan 3 angin
Ada seekor monyet yang sedang bertengger di sebuah pohon. Kemudian ada tiga angin yang sedang berkumpul yakni angin ribut, angin tornado dan angin sepoi-sepoi. Kemudian si monyet menantang ketiga angina tersebut untuk bertaruh siapa yang mampu menjatuhkan si monyet dari pohonnya. Angin tornado yang pertama kali mencoba menjatuhkan sang monyet, namun ternyata dia gagal karena sang monyet mampu memegang pohon dengan eratnya. Kemudian angin ribut pun mencoba hal yang sama dan dia pun juga gagal. Dan akhirnya tiba giliran si angin sepoi-sepoi mencoba. Sang monyet yang pada awalnya memegang pohon dengan eratnya perlahan-lahan mengendurkan pegangannya dan mengantuk. Tak lama kemudian monyet pun terjatuh.
Ujian akan kenikmatan yang memperdaya jauh lebih berat dibandingkan ujian penderitaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar